Mengapa Langit Berwarna Jingga Saat Matahari Terbit atau Tenggelam

Thoha Firdaus

Updated on:

silhouette of grasses against the light of setting sun

Langit yang berubah menjadi nuansa jingga saat matahari terbit atau tenggelam adalah pemandangan yang selalu memukau.

Fenomena ini memiliki daya tarik yang tak terbantahkan, dan banyak orang penasaran mengapa langit dapat berubah warna dengan begitu indahnya pada waktu-waktu tertentu.

Langit Berwarna Jingga

Cahaya dan Gelombang Pendek

Warna langit jingga ini sebenarnya terkait erat dengan sifat-sifat cahaya matahari. Cahaya matahari mengandung spektrum warna yang beragam, dan setiap warna memiliki panjang gelombang yang berbeda. Selama matahari terbit atau tenggelam, cahaya harus melewati lebih banyak lapisan atmosfer, yang pada akhirnya menyebabkan penyerapan lebih besar untuk warna-warna dengan panjang gelombang pendek, seperti biru dan ungu.

Penyebaran Rayleigh

Penyebaran Rayleigh adalah fenomena fisika di mana partikel-partikel di atmosfer (seperti molekul gas) menyebabkan penyebaran cahaya dengan panjang gelombang pendek lebih banyak daripada cahaya dengan panjang gelombang panjang. Ini menyebabkan warna-warna dengan panjang gelombang pendek, seperti biru, tersebar dengan lebih kuat dan menghasilkan langit siang yang tampak biru.

Namun, ketika matahari berada di cakrawala, cahaya harus melintasi lapisan atmosfer yang lebih tebal. Cahaya dengan panjang gelombang pendek (biru dan ungu) lebih tersebar, sementara cahaya dengan panjang gelombang panjang (jingga dan merah) lebih sedikit tersebar. Akibatnya, cahaya jingga dan merah lebih dominan dan menciptakan nuansa jingga yang khas di langit.

Partikel dan Debu Atmosfer

Selain penyebaran Rayleigh, partikel dan debu atmosfer juga memainkan peran penting dalam fenomena ini. Saat matahari terbit atau tenggelam, cahaya harus melewati lebih banyak partikel di atmosfer. Partikel-partikel ini bertindak seperti filter alami, menyaring warna-warna tertentu dan memungkinkan warna-warna dengan panjang gelombang lebih panjang, seperti jingga dan merah, untuk mendominasi pemandangan.

Keindahan Alam yang Abadi

Dalam sejarah manusia, langit jingga saat matahari terbit atau tenggelam selalu menjadi inspirasi bagi seniman, penyair, dan para pengamat alam. Kecantikan alami ini menunjukkan bagaimana fenomena sederhana, seperti penyebaran cahaya dan partikel-partikel di atmosfer, dapat menghasilkan pemandangan yang memukau dan tak terlupakan.

Tinggalkan komentar